Tuesday 20 December 2011

BAB 2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Pemikiran Saintifik (A136168)

Pengenalan

Pemikiran kritis

Pemikiran kritis ialah satu bentuk pemikiran yang tidak dengan begitu saja menerima atau mempersetujui sesuatu, hanya lebih kepada bersifat mengkritik. Orang yang mempunyai pemikiran kritis akan memberikan perhatian terlebih dahulu terhadap sesuatu perkara atau isu yang dibincangkan sebelum memberikan pendapat mereka. Mereka yang mempunyai pemikiran ini juga amat berhati-hati di dalam membuat pilihan kerana mereka tidak mudah mnerima bulat-bulat sesuatu perkara. Pemikiran kritis adalah penting tetapi apabila terlalu dititikberatkan pemikiran ini boleh menjadi lebih memusnahkan.

Ciri-ciri Pemikiran Kritis
1. Akan mempertimbangkan baik buruk sebelum melakukan sesuatu perkara.
2. Setiap kali idea dijana, mereka akan berfikir secara mendalam dan memberi pertimbangan yang serius.
3. Melibatkan 3 jenis aktiviti mental iaitu analisis, tafsiran dan penilaian dengan meliputi proses-proses pemikiran lain yang berkaitan untuk mencapai sesuatu kesimpulan yang kukuh.
4. Mengutamakan pengahujahan.
5. Bersifat reaktif,penilaian, analisis dan logik.

Komponen Pemikiran Kritis 
1) Kemahiran Menganalisis Secara Kritis
 -Meningkatkan pemahaman dan menjelaskan idea tentang maklumat yang ditemui.

2) Kemahiran Menilai Secara Kritis
 - Memastikan kata putus asa kesimpulan yang dibuat berkemungkinan lebih betul daripada kemungkinan salah.

Kelebihan Pemikiran Kritis
1. Menjadi lebih matang.
- Orang yang matang akan berfikir secara mendalam dan bertindak secara analisis yang telah difikirkannya.

2. Bersifat objektif dalam membuat penilaian dan keputusan.
 - Pemikiran ini dipelajari, dihayati dan kemudian diamalkan.

3. Sensitif dan Prihatin
 - Sentiasa mengambil tahu akan sesuatu tang dibaca, didengar dan dilihatnya.

4. Berjiwa Besar, yakin dan berani
 - Sikap ideal yang dimiliki oleh pemikir kritis yang bertindak berdasarkan fakta yang sahih.

5. Lebih berhemah dan bertanggungjawab
- Cepat mengakui kesilapan,bertanggungjwab untuk mempertahankan sesuatu yang benar, memberi penjelasan terhadap pandangannya,

6. Ketahanan diri dan harga diri yang tinggi
  - Mempunyai kesedaran diri terhadap suasana persekitaran.

7. Tidak mudah dipengaruhi
 - Tidak akan menerima sesuatu itu sebagai benar,betul,relevan setelah dia memperolehi daripada sumber-sumber yang sahih dan benar.

Sikap Pemikiran Kritis yang Baik
1) Berfikiran rasional
2) Mampu mempertimbangkan dan memutuskan kesahihan penyataan yang dikemukakan oleh pihak lain.
3) Ingin tahu dan minda terbuka.
4) Mengutamakan kejituan,objektiviti dan inginkan kejelasan serta ketepatan.
5) Sentiasa mencari alternatif.
6) Sensitif terhadap perasaan orang lain.

7 Langkah Mengembangkan Pemikiran Kritis
1. Tentukan hal yang ingin anda pelajari
Untuk dapat melibatkan pemikiran kritis saat belajar, sebelumnya anda perlu benar-benar mengetahui apa yang akan atau ingin anda pelajari. Hal ini sama seperti mengetahui tujuan pergi sebelum anda melangkahkan kaki ke luar rumah. Anda dapat melakukan hal ini dengan memberikan pernyataan seputar materi tersebut. Jika anda mudah lupa, tips dari saya, ikuti training/coaching Prima Memory atau siapkan selembar kertas di dekat anda dan tuliskan berbagai penyataan tujuan anda mempelajari materi tersebut. Anda dapat memberikan berbagai pernyataan sederhana seperti, "Saya penasaran cara kerja pikiran saat seseorang berada pada kondisihypnosis" atau "Saya penasaran apa hubungan antara hypnosis dengan peningkatan daya ingat seseorang" Intinya semua pertanyaan yang anda tuliskan adalah pernyataan tujuan yang singkat dan sederhana.
2. Kumpulkan semua sumber informasi
Daftarkan semua sumber informasi berkenaan dengan materi yang ingin anda kuasai, setelahnya kumpulkan. Anda perlu membuka diri seluas-luasnya pada berbagai sumber informasi, mulai dari buku, makalah, artikel, berbagai sumber di internet, kliping, jurnal, koran, majalah, siaran radio, TV, penjelasan guru/dosen, wangsit, wasiat, dan yang lainnya . Hilangkan semua praduga anda mengenai materi yang ingin anda pelajari, karena praduga anda hanya akan membatasi proses pencarian berkenaan seputar materi tersebut. Semakin banyak sumber informasi yang anda dapatkan semakin baik.
Setelahnya anda perlu mencari pula berbagai contoh aplikasi dari hal yang anda telah pelajari. Tahapan ini sering kali dilewatkan oleh banyak individu. Akibatnya proses pembelajaran mereka kurang optimal karena membuat mereka seolah terpisah dengan materi yang sedang dipelajari. Mereka memahami materinya, namun mereka tidak mengetahui aplikasinya.
Berbagai contoh aplikasi yang anda temui di lapangan juga dapat membantu anda memfilter informasi mana yang perlu diterima dan informasi mana yang perlu ditolak. Ketika terdapat ketidak-sesuaian antara aplikasi di lapangan dan teori yang anda pelajari hal ini merupakan sinyal bagi anda untuk mulai bertanya ke dalam diri, "Haruskan saya terima informasi ini atau saya perlu membuangnya?" Melakukan hal ini akan semakin memperkuat pemahaman anda akan materi yang anda pelajari.
3. Tanyakan asumsi dasar penulis
Setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas suatu kondisi. Dan seperti yang telah saya ulas sebelumnya pada artikel resolusi konflik melalui modifikasi value, tidak ada satu pun dari pemahaman tersebut yang 100% akurat dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi. Salah satu kondisi yang harus dalam berpikir kritis adalah anda perlu memiliki pendekatan seobjektif mungkin atas hal yang anda pelajari dan minimalkan terseret oleh subjektivitas satu pihak, katakanlah sudut pandang si penulis.
Anda perlu melakukan hal yang sama dengan artikel ini. Tanyakan berbagai pertanyaan yang ada di benak anda saat membaca artikel ini. Bahkan jika diperlukan berikan sanggahan anda atas artikel ini atau pada berbagai artikel lainnya di website ini. Karena website ini diorientasikan se-objektif mungkin, itulah sebabnya saya memfasilitasi objektivitas individu melalui media buku tamu atau mailing list.
4. Buat pola sederhana atas materi yang dipelajari.
Artikel pada majalah Scientific American Mind volume 17, No. 6, Venus in Responsemengungkapkan bahwa persepsi individu mengenai kecantikan ternyata lebih ditentukan oleh kesederhanaan. Wajah yang sederhana dan tidak rumit ketika dipandang dianggap sebagai wajah yang cantik. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang menerangkan bahwa pikiran lebih senang dengan kesederhanaan. Saya beranggapan hal ini salah satunya disebabkan oleh mekanisme kerja pikiran manusia yang tidak senang dengan kompleksitas.
Demikian juga dalam belajar kaitannya dengan pembelajaran. Sangat penting bagi anda untuk membuat pola di pikiran mengenai hal yang telah anda pelajari. Anda perlu membuat hal yang anda pelajari menjadi sederhana namun tidak menyederhanakan (bingungkan ?! ). Maksud saya adalah, dalam proses belajar anda perlu kemudian membentuk pola namun tidak terlalu mereduksi berbagai informasi yang penting. Jika anda melakukan hal ini maka kualitas pemahaman anda yang dikorbankan. Salah satu cara untuk membentuk pola atas hal yang dipelajari adalah dengan menggunakan peta pikiran (mind map). Dengan menggunakan mind map maka anda tidak hanya membentuk pola dengan melihat seluruh gambaran besar dari informasi yang anda pelajari, namun anda juga mengetahui hubungan antara masing-masing informasi tersebut. Sebagai tambahan, hal ini juga mempermudah anda dalam mengkomunikasikan hal yang anda pelajari kepada orang lain.
5. Tanya
Setelah mendapatkan pola dari materi yang anda pelajari maka tahapan selanjutnya adalah menanyakan kembali berbagai informasi yang telah anda pelajari kepada diri anda. Hal ini salah satunya ditujukan untuk mengaktifkan pikiran anda dan terus mengembangkan berbagai hal yang telah anda pelajari. Dengan bertanya anda mengindentifikasi berbagai hal yang mungkin belum anda kuasai mengenai materi yang anda kuasai. Tanyakan berbagai pertanyaan yang memancing untuk memperbesar medan pemahaman anda misalnya, "Bagaimana kalau begini/begitu?".
6. Kemukakan 
Setelah anda belajar mengenai sesuatu tentunya anda ingin mengetahui seberapa baiknya penguasaan anda. Asumsi saya anda belajar untuk memahami suatu materi dan bukan untuk orientasi yang lain, seperti sebatas menaikan nilai misalnya. Nilai merupakan konsekuensi logis atas pemahaman anda. Dengan demikian wajar sekiranya saya merasa aneh ketika mendengar atau melihat iklan berbagai institusi pendidikan yang berbunyi "menaikan nilai ujian dengan rata-rata sekian" atau "semua lulusan kami langsung kerja". Tidakkah hal itu terdengar seperti "pemrograman manusia"?. Mungkin memang benar sekarang jaman edan, semuanya serba terbalik .
Untuk mengetahui seberapa baiknya pemahaman, anda perlu menyatakan kembali berbagai hal yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan melakukan hal ini anda mengetahui sejauh mana dan sebaik apa penguasaan anda atas materi tersebut. Untuk melakukan hal ini anda dapat menerangkan ke orang lain. Namun sebelumnya perlu dijelaskan bahwa tujuan anda adalah untuk meningkatkan pemahaman anda atas materi tersebut dan bukan untuk mempertontonkan kecerdasan anda.
7. Uji kemampuan anda.
Langkah terakhir dari rangkaian tahapan berpikir kritis dalam belajar adalah menguji penguasaan. Serupa dengan tahapan sebelumnya, tahapan ini dilakukan salah satunya untuk mengetahui seberapa baiknya kemampuan anda atas materi yang dipelajari. Bedanya, tahapan ini sedikit lebih mendetil. Sedikitnya ada lima hal yang perlu dilakukan untuk menguji kemampuan anda, antara lain:
* Daftarkan
Termasuk di dalamnya memberikan label (nama), mengidentifikasi dan membuat daftar seputar materi yang dipelajari. Hal ini ditujukan untuk mendemonstrasikan berbagai hal yang telah anda pelajari. Dengan kata lain seberapa beragamnya hal yang telah anda kuasai.
* Definisikan
Termasuk di dalamnya memberikan penjelasan, merangkum dengan kata-kata sendiri dan berbagai cara lainnya. Utamanya dengan merangkum menggunakan kata-kata sendiri, anda mengetahui seberapa baiknya penguasaan anda atas materi tersebut. Selain itu dengan melakukan hal ini anda memadukan pula informasi terbaru dengan berbagai informasi yang telah anda ketahui sebelumnya.
* Pecahkan masalah.
Termasuk pula di dalamnya memberikan contoh berkenaan dengan materi yang anda pelajari. Dengan melakukan hal ini anda mengetahui pula aplikasi dari materi yang anda pelajari.
* Bandingkan dengan teori lain
Jika anda pernah mempelajari atau megetahui materi sejenis dari sumber yang berbeda maka anda dapat melakukan komparasi antara keduanya. Melakukan hal ini berarti anda melatih pula daya analisa.
* Ciptakan
Termasuk pula di dalamnya mengkombinasikan dan menemukan teori baru. Menciptakan teori bukan hanya hal para peneliti, anda pun dapat dan harus pula melakukannya. Kembangkan teori anda sendiri. Dengan demikian anda mengkristalkan pemahaman anda atas materi tersebut.
* Dan yang terakhir, buat rekomendasi anda
Serupa dengan langkah sebelumnya, namun langkah ini lebih ditujukan bagi orang lain. Menurut saya karakteristik cerdas adalah; mengetahui apa yang diinginkan, mengetahui di mana mendapatkan yang diinginkan dan dapat membuat orang lain mencapai seperti dirinya. Semantara anda membaca artikel ini, saya mengetahui pula bahwa anda adalah seorang yang cerdas sehingga tentuya anda dapat juga membantu orang lain untuk meraih pula berbagai pencapaian anda. Anda dapat melakukan hal ini salah satunya dengan memberikan rekomendasi atas materi yang bersangkutan. Beritahu the do's dan the don'ts untuk mempelajari materi tersebut.


Pemikiran Logik
Cara pemikiran yang kerap dan gemar digunakan dalam merancangkan sesuatu perkara. Suatu proses pemikiran yang cuba mencari maklumat, ilmu, data dan fakta mengenai kebenaran sesuatu perkara. 

3 Prinsip Asas Logik
1) Prinsip identiti
 - Menyatakan bahawa satu objek sama dengan dirinya sendiri ( J=J ).

2) Prinsip Pertengahan ( excluded middle )
  - Satu penyataan adalah benar ataupun palsu.

3) Prinsip Kontradiksi/ Prinsip Percanggahan
  - satu penyataan tidak boleh menjadi benar atau palsu serentak.

Logik Deduktif 
Satu proses menyatakan kesimpulan daripada yang umam kepada khusus.

Logik Induktif
Satu proses menyatakan kesimpulan daripada yang khusus kepada umum.

Membuat Hujahan 
Satu set penyataan yang menentukan kesimpulan berdasarkan oleh premisnya, Hujahan haruslah diakhiri dengan kesimpulan pada bahagian akhir. Terdapat dua jenis hujahan baik/sah dan hujahan tidak baik/tidak sah. Tujuan kita berhujah ialah supaya orang menerima apa yang kita dakwa, meskipun barangkali mereka tidak faham, dan meskipun dakwaan kita itu tidak benar.

Ulasan
Pemikiran kritis mendidik pelajar dari segi kebolehan mengenal pasti dan menganalisasi masalah dalam situasi yang sukar dan kabur,serta membuat penilaian yang berjustifikasi. Dengan memiliki pemikiran kritis mempu membantu plajar meningkatkan kebolehan mengembang dan membaiki kemahiran berfikir seperti menjelaskan sesuatu idea, menganalisasi data kajian atau menilai perbincangan.


Sumber Rujukan
1) Modul Pembangunan Diri, Pusat Pengajian Umum, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2011.
2) http://riadysyarif.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment